Bisa Ular Obati Kanker Kulit

key
Operasi, terapi radiasi dan kemoterapi sudah tak asing lagi di telinga para pengidap kanker. Kendati terbilang efektif, banyak juga pasien yang mengeluhkan efek samping dari terapi-terapi itu seperti kebotakan dan kemandulan.
Hal ini mendorong sejumlah tim peneliti dari Brazil untuk membuat pengobatan kanker alternatif, terutama kanker kulit dengan memanfaatkan ekstrak bisa ular.
Menurut peneliti, khasiat ini diperoleh dari sebuah protein bernama chromatin yang terkandung di dalam racun salah satu spesies ular berbisa asli Amerika Selatan.
Bahkan peneliti memastikan bahwa peningkatan angka harapan hidup pasien kanker kulit yang diberi ekstrak ini bisa mencapai lebih dari 70 persen.
"Protein ini juga membantu memperlambat perkembangan tumor, termasuk mencegah pembentukan sel-sel kanker secara menyeluruh," tandas peneliti dari Butantan Institute, Sao Paulo seperti dikutip dari zeenews, Minggu (4/11/2012).
Temuan ini bisa dikatakan sebagai terobosan baru yang luar biasa. Sebab peneliti mengaku belum pernah menemukan fakta seperti ini sebelumnya.
Mereka baru tahu jika chromatin dapat membunuh sel-sel kanker tapi racunnya hanya menyerang sel-sel melanoma sehingga tidak mempengaruhi sel-sel normal dan sehat lainnya. Padahal protein ini hanya bisa bertahan di dalam tumor kanker dalam kurun waktu 24 jam saja.
Kendati begitu, peneliti mengaku masih memerlukan eksperimen lanjutan pada hewan dan manusia sebelum akhirnya dapat mengembangkan ekstrak ini menjadi obat kanker baru.
Yang terpenting bagi peneliti sebelum mengujikannya pada manusia adalah mensintesiskan chromatin atau memproduksi protein ini di dalam laboratorium tanpa perlu mengekstrak racun dari ular secara langsung.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel